Saya sudah lulus (vol.2)
Setelah
menulis beberapa poin mengenai apa yang harus dilakukan setelah lulus jika kamu
memilih untuk bekerja. maka volume 2 ini akan saya fokuskan bagaimana jika kamu
memilih untuk melanjutkan sekolah lagi atau mencari beasiswa S2.
Hal
pertama yang harus dilakukan adalah update informasi. Cari informasi tentang
beasiswa yang kamu inginkan baik itu persyaratan sampai batas waktu
pendaftaran/pengiriman berkas. Catat baik-baik tanggal dibuka pendaftaran
sampai tanggal penutupan, persyaratan beasiswa, dll. Cari informasi
sebanyak-banyaknya. Saya rasa idealnya seseorang merencanakan untuk mendaftar
beasiswa adalah satu tahun atau bahkan lebih. Jadi kita bisa mempersiapkan
segalanya dari satu tahun sebelumnya (just in case) kamu belum punya passport,
belum memiliki berkas-berkas persyaratan yang sudah ditranslate, TOEFL kamu
sudah kadaluarsa, dll.
Setelah
informasi sudah didapatkan silahkan mulai mencicil persyaratan beasiswa,
membuat passport. Membuat passport Insya Allah tiga harian dari pengalaman
terakhir mengantar adik yang mana itu dua/tiga tahun yang lalu. Membuat
passport tidak sulit kok, butuh kesabaran karena harus mengantri dan lain
sebagainya.
Kemudian,
jika kamu tidak pede dengan kemampuan TOEFL kamu, yah ambil kursus untuk
meningkatkan nilainya sampai melewati batas minimum persyaratan beasiswa. Cari
kursus yang sesuai termasuk nyaman di kantong. Apabila persyaratan yang
diinginkan beasiswa itu adalah TOEFL yang harus bayar sampai satu jutaan lebih,
ding ding ding. You know what I mean.
Update informasi
(LAGI), sometimes, ada beasiswa yang mengubah sedikit persyaratan atau cara
pendaftaran atau besar kemungkinan tanggal dibuka pendaftaran dan deadline
pengumpulan. Jangan sampai kita ketinggalan informasi penting seperti ini. Jadi
sering-sering update. Ada yang mengganti dari pengiriman lewat pos menjadi
pendaftaran online. Pastikan juga mengenai besar beasiswa dan biaya apa saja
yang ditanggung, just in case (seperti saya), kita harus bicara dulu dengan
orangtua mengenai ketersediaan dana mengenai kemungkinan mengeluarkan biaya
tambahan misalnya untuk tiket pesawat atau living cost.
Tes kesehatan.
Woot woot woot. Segeralah cari tempat general check-up atau cek kesehatan yang
ada ditempat kamu. Ada yang hanya mengharuskan cek kesehatan. Ada pula yang
harus general check-up yang mengharuskan kita mencantumkan misalnya Glucose,
protein, Occult Blood, anti-HAV, anti HCV, dll. Yang pasti adalah harus ada
surat keterangan bebas HIV-AIDS. Jadi bisa dipastikan harus ada anggaran untuk
hal ini. Ding ding ding!
Setelah sudah
pasti tanggal pembukaan dan deadline. Mulailah melobi dosen yang lumayan dekat
atau yang sesuai persyaratan untuk memberikan kita surat rekomendasi. Masing-masing
beasiswa berbeda-beda persyaratannya. Ada yang surat rekomendasi harus bertitle
professor. Ada yang harus ini harus itu.
Translate dokumen.
Duluuuuuuu.. saya ga tahu kalau ada yang namanya penerjemah tersumpah alias
sworn translator. Setelah mengublek-ublek internet, akhirnya saya jadi tahu
hehehehe. Jadi dokumen yang diminta sebagai persyaratan biasanya harus dalam
bahasa inggris, kita ga bisa asal translate sendiri. Dibutuhkan penerjemah yang
sudah diakui untuk menerjemahkan dokumen-dokumen resmi misal akte kelahiran,
ijasah dan transkrip nilai. Saya kemarin nemu banyak sworn translator di
Surabaya. Namun saya nyari yang bisa dipercaya yaitu yang sudah punya SK
Gubernur Jawa Timur. Saya memakai Juliani Language Centre (JLC). Saya awalnya
menghubungi lewat email. Kalau misal tidak dibalas, baru saya berencana akan
telepon kekantornya. Ehhh dibales! Prosesnya cepat dan mudah. Nanti dikasih
tahu harganya berapa perlembar dan ongkirnya berapa. Lalu Saya disuruh kirim
nama lengkap, alamat, no telp dan scan dokumennya, dll. Kalau yang mau dateng langsung
kekantornya juga boleh. Ding ding ding! Terkadanggggg, ada pula persyaratan
yang mengharuskan kita untuk mengesahkan dokumen yang sudah di translate oleh
sworn translator tadi di notaris. Duluu, saya harus membayar (kalau ga salah)
Rp. 10000/lembar.
Mencari beasiswa
pun butuh dana yang (bagi saya) juga cukup besar. Jadi pastikan ada anggaran
untuk pengeluaran-pengeluaran diatas. Jangan males mengurus berkas-berkas
tersebut. Kelihatannya ribet namun sebenarnya tidak sesusah itu. Cuma yang
pasti butuh kesabaran ekstra. Selain beberapa poin diatas, kamu juga harus
mempersiapkan (misalnya) statement of purpose, self introduction, study plan,
dll.
Good Luck!
Comments
Post a Comment