Ramadhan Tahun Ini : Galau, Sabar dan Jodoh
Halloooowwwwww!
Selamat pagi, selamat siang, selamat malam.
Dari setiap
tahun berpuasa dan masuk ke bulan suci Ramadhan. Setiap tahunnya selalu
berkesan. Seperti puasa tahun ini yang begitu istimewa buat saya. Bagaimana
tidak, kalau kesabaran saya diuji di ramadhan tahun ini.
Dari
berbagai hal yang sudah saya lewati bersama dia (hahahaha, dia yang namanya
tidak boleh disebut), saya mengawali bulan puasa ini dengan sambutan mantannya
yang menginvasi pikiran dan hati saya yang sudah tenang. Semakin memasuki bulan
penuh ampunan ini, saya akui perasaan saya semakin merana dan saya jadi sering
menangis lagi. Tetapi, dengan adanya kejadian ini saya akui saya semakin banyak
mendekatkan diri kepada Allah.
Kalau kata
Aagym, galau itu terlalu banyak berpikir dan kurang dzikir. Woohoooo, I got you
bibeh! Sewaktu hati dan pikiran saya mulai kembali pada
dia-yang-namanya-tak-boleh-disebut, saya mulai merapal mantra ajaib yakni
Astaghfirullah berulang kali. kadang hanya menyebut nama Allah saja. Ada
benarnya juga, meskipun luar biasa susah, namun selalu berhasil. Bagi yang
sedang galau diluar sana, boleh dicoba.
Pekerjaan
saya juga semakin complicated. Hahaha. Saya hanya bisa tertawa kalau mengingat
tumpukan berkas yang harus saya kerjakan. Yah namanya juga penyesuaian. Selalu
ada hal-hal yang harus dibengkokkan, diluruskan, dipalu, dipaku sana sini.
Sebenarnya sempat saya merasa sangat jenuh dan ingin lari saja. Saya juga ingin
sekali keluar dari tempat saya bekerja, tapi sekali lagi saya melihat banyak
orang yang masih belum bisa mendapatkan pekerjaan di luar sana dan masih banyak
juga orang yang harus berjuang susah payah demi mendapatkan gaji setara dengan
gaji saya. Yah sudah bersyukur saja, tapi tetap berusaha mencari pekerjaan
lain. Lah.
Family gathering
tahun ini juga sangat berkesan. Bagaimana tidak, kalau tahun ini adalah tahun
dimana adik saya sudah resmi memperkenalkan suaminya di acara besar seperti
itu. Dan semua orang menanyakan kapan saya menyusul. Hahaha. Saya tidak pernah
menjadikan pertanyaan seperti sebagai beban dan pikiran. Saya sih biasanya
hanya menjawab, “kapan-kapan” atau “ntar aja” atau “santaiiiii”. Biasanya kalau
saya menjawab demikian, akan ada respon yang menyuruh saya tidak boleh
sibuk-sibuk bekerja dan disuruh mencari pendamping. Yang lucu kadang ada yang
bilang, “aku tunggu undangannya” dan jawaban saya adalah “undangan ulang tahun?
September yah”. hehehehe. Karena pada dasarnya saya juga tidak memaksakan diri
yah saya santai saja.
Anyway, Selamat Hari Raya Idul Fitri yah. Mohon maaf lahir dan batin.
Comments
Post a Comment