H - 7 becomes H + 1
Beberapa hari menjelang hari ulang tahun saya, saya tidak mempersiapkan dan menginginkan sesuatu secara spesifik. Hanya sebuah wish sederhana yang sering dilupakan orang. Saya hanya ingin Allah memberikan saya dan orang-orang yang saya cintai kesehatan. This is my 24th birthday. Umur sudah kepala 2 dan hampir bisa dipastikan kalau saya sudah memasuki fase wanita dewasa yang sudah berniat menikah dan memiliki pasangan. Saya belum memprioritaskan itu. Dan entah kenapa saya selalu merasa saya masih belum dewasa, atau lebih tepatnya tidak terlihat seperti wanita dewasa. Saya merasa saya masih anak-anak. Is that wrong?
Saya memiliki ingatan yang kuat tentang kejadian dan detail sesuatu. Yes. I am true virgo. Saya punya ulang tahun terburuk sepanjang saya hidup. Ulang tahun saya yang ke 22. Saat itu bertepatan dengan hari raya iedul fitri. 2 tahun lalu.
Saya tidak akan menceritakan dengan detail kenapa itu jadi buruk. Karena saya belum siap me-reveal semuanya. Dari sisi saya, saya hanya menceritakan ini pada satu orang teman. Bukan teman dekat. Bukan sahabat. Saya menceritakan padanya karena saya merasa dia memiliki kesamaan nasib dengan saya.
Ulang tahun saya yang ke 22 itu, lebih banyak dipenuhi dengan air mata dari pada tawa. Bahkan lebaran seems so awkward for me and my family. Saya sangat menyayangkan hal ini. Hari itu banyak hak saya yang dilanggar sehingga ini terasa tidak fair. Saya tidak ingin mengulang hal itu lagi. Pada siapapun. Pada ibu saya, adik-adik saya atau anak saya nanti. Maafkan kalau ini agak membingungkan.
Saya harap saya bisa melewati ulang tahun ke 24 ini dengan penuh berkah dari Allah SWT.
saya baru bisa ngepost tulisan ini H+1 dari ulang tahun saya.
Saya memiliki ingatan yang kuat tentang kejadian dan detail sesuatu. Yes. I am true virgo. Saya punya ulang tahun terburuk sepanjang saya hidup. Ulang tahun saya yang ke 22. Saat itu bertepatan dengan hari raya iedul fitri. 2 tahun lalu.
Saya tidak akan menceritakan dengan detail kenapa itu jadi buruk. Karena saya belum siap me-reveal semuanya. Dari sisi saya, saya hanya menceritakan ini pada satu orang teman. Bukan teman dekat. Bukan sahabat. Saya menceritakan padanya karena saya merasa dia memiliki kesamaan nasib dengan saya.
Ulang tahun saya yang ke 22 itu, lebih banyak dipenuhi dengan air mata dari pada tawa. Bahkan lebaran seems so awkward for me and my family. Saya sangat menyayangkan hal ini. Hari itu banyak hak saya yang dilanggar sehingga ini terasa tidak fair. Saya tidak ingin mengulang hal itu lagi. Pada siapapun. Pada ibu saya, adik-adik saya atau anak saya nanti. Maafkan kalau ini agak membingungkan.
Saya harap saya bisa melewati ulang tahun ke 24 ini dengan penuh berkah dari Allah SWT.
saya baru bisa ngepost tulisan ini H+1 dari ulang tahun saya.
Comments
Post a Comment