Goes To Bojonegoro
Wohooo.
Really excited. Saya belum pernah ke Bojonegoro sebelumnya maka dari itu saya
penasaran dengan kondisi disana.
Saya kesana
bertujuan untuk mencari tempat kos yang nyaman buat adik saya yang kebetulan
diterima bekerja disana. Di salah satu distributor rokok ternama. Huhuhu. She’s
lucky. Dapet kerja bahkan sebelum dia wisuda. Yahhh at least saya juga gitu sih
dulu. Cuma tinggal betah ato enggak aja di lingkungan baru nanti. Semoga aja
betah. Aaminnn.
Karena baru
pertama kali, dan seinget saya, saya ga punya temen dari Bojonegoro. Akhirnya
adik saya yang nyari info dari temennya.
Minggu
kemarin, saya dan adik saya berangkat naik transportasi umum. Dari rumah kita
naik motor dan dititipin ke tempat parkir yang ada di dekat pintu masuk
terminal bungurasih. Setelah itu kita jalan ke tempat bus kota/damri. Menurut
info, kita harus naik P6 ke Terminal Osowilangun di Gresik atau dikenal dengan
nama Wilangun. Kita sempet bingung karena ada beberapa kenek yang menggiring
kita ke bus damri P8. Karena tulisannya juga ke Wilangun, maka kita naik aja ke
bis itu. Ternyata setelah kita udah dibis, kita tahu kalau P6 parkir disebelah
P8 dan berangkat setiap 10 menit sekali. P6 itu tidak lewat tol panjang dan
tidak ada AC. Yah akhirnya kita bertahan di atas P8 ajalah.
Akhirnya
setelah menunggu kira-kira setengah jam kalau ga salah. barulah bis berangkat.
Sampai di Osowilangun, kita juga berusaha untuk setenang mungkin biar ga
kelihatan kalau kita berada ditempat asing. Setelah diburu oleh sekian banyak
kenek yang menawarkan bis. Untung saja, ada palang informasi yang menjelaskan
tiap jalur dengan jelas kalau jurusan Bojonegoro ada di jalur tiga. Kalau tidak
salah setelah jurusan tuban dan semarang. Akhirnya kita naik dibis dan
berangkaaaatttt.
Terlepas
dari betapa panasnya Surabaya-Gresik dan perjalanan menuju Bojonegoro, bis yang
kita tumpangi berjalan seperti sedang ada dilintasan F1. Ngebutttttttt.
Hahahaha. Saya juga terbiasa dengan kecepatan bis di jalur Surabaya-malang.
Tapi bis di jalur menuju Bojonegoro ini, lebih cepat daripada bis dijalur
Surabaya-malang. Saya berdo’a terus didalam bis selama perjalanan. Ya Allah.
Sesampainya
di terminal. Kita jalan keluar dari terminal dan bertanya-tanya disekitar situ
soal tempat kos. Akhirnya kita diarahkan ke daerah Kalianyar dideket terminal
sih dan dekat juga dengan kantor. Kita jalan kaki mencari-cari dengan panas
yang ruarrrbiassaaaaa.
Dan setelah
membandingkan sekitar empat tempat. Akhirnya adik saya sudah memutuskan untuk
memilih disebuah kampung yang ga jauh dari kantor. Tempatnya tidak mewah tapi
ideal. Ideal karena sudah memenuhi syarat-syarat tempat kos yang nyaman. Hanya
tinggal mengisi perabotan yang sesuai saja. Hahahha.
Comments
Post a Comment