Long Weekend, Busy Day : BNS dan Museum Angkut

Semua pasti teriak hore kalau diberi kesempatan libur panjang seperti minggu ini. Saya jelas bahagia berlipat-lipat. Hahahaha. Sejenak melupakan pekerjaan sih, niatnya. Maunya. Pengennya.

Dari hari kamis, saya dan teman-teman sekantor harus lembur sampai jam setengah Sembilan malam demi penyelenggaraan pelatihan minggu depan yang begitu padat. Saking padatnya, sampai susah napas rasanya. Lebay dikit. Hahaha. Susah mikirin yang lain lebih tepatnya. Harus membagi konsentrasi sampai pusing. Hahahahaha. But thanks to God, semua persiapan berjalan lancar tanpa ada yang tumbang.

Hari jum’at semua berjalan begitu cepat. Pekerjaan dikerjaan secepat mungkin. Karena pulang kerja harus berangkat ke Batu. Karena banyaknya pekerjaan akhirnya harus telat berangkat ke Batu. Hehehehe.

Sampai di Hotel Surya Indah tepat disebelah BNS (Batu Night Spectaculer) lewat jam 6 malam. Akhirnya check in dan gegoleran sebentar di kamar, mandi dan langsung capcus ke BNS. Mungkin karena terbiasa dengan udara dingin sewaktu masih kuliah, mandi dengan air dingin jam segitu terasa biasa saja. Hahahaha. Sumpah, jadi kangen Malang dan sekitarnya.

Di BNS sempat mencoba wahana kursi terbang. Yah semacam kursi yang digantung terus diputar-putar. Yah begitulah. Hahahaha. Efeknya sih bingung setelah naik wahana itu. Setelah keluar dari BNS sekitar jam 9 kalau ga salah inget. Jalan-jalan dilanjutkan ke Alun-alun Batu, makan bakso dan beli jagung bakar serut. Sayangnya, cita-cita naik bianglala gak bisa tercapai karena sudah tutup jam 9. Ah.

Hampir tengah malam, akhirnya kembali ke hotel dan tepar.

Hari sabtu pagi, disempetin jalan-jalan didepan BNS. Cuman sebentar karena masih ngantuk dan perut udah laper. Sampai di hotel, makan pagi setelah itu lanjut leyeh-leyeh dikamar sambil nonton tivi. Loved it. Selimutan, nonton tivi dikasur, udara dingin semriwing. Hahahaha.

Agak siangan, siap check out dan capcus ke Museum Angkut yang lagi ngehits banget dan fotonya ada dimana-mana.

Di Museum angkut sekitar jam 12 siang, harga tiket 75.000 dan tiket terusan ke pameran topeng 10.000, daftarin kamera 30.000. Antrian pembelian tiketnya mengular kaya ular anaconda. Begitu pun antrian mau masuk ke Museumnya. Hadeuh. Jangan lupa bawa payung kalau ke Museum ini. Panassssss. Atau mendingan sorean aja, sekalian nonton parade yang jalan-jalan di area Museum sekitar jam 5 khusus di hari Minggu dan hari libur saja.

Karena pengunjung waktu itu membludak dan asli bikin pusing karena terlalu banyak orang, saya jadi gak begitu antusias. Aaaahhhh. Sayang banget. Kalau untuk area berfoto sih, memang juara banget. Banyak spot foto yang bagus untuk dipamerin jadi DP di BBM atau di pajang di social media. Jadi kalau kesini, wajib bawa kamera.

Bagian terakhir dari Museum Angkut adalah pasar apung yang menjajakan makanan dan souvenir yang menurut saya oke banget. dibentuk seperti desa kecil yang standnya dibikinin gubug-gubug kecil dan ada sungai buatan yang ada perahu yang bisa dinaiki melewati pasar apung. Saya beli 4 kaos untuk sepupu yang masih kecil-kecil dan mug berbentuk unik. Keluar dari Museum Angkut yang sukses bikin kaki gempor, ujung-ujungnya ngebakso di deket parkiran yang rasanya lebih enak dibanding bakso di alun-alun Batu kemarin malem.

Diperjalanan pulang, mampir sebentar ke Pasar Lawang, saya beli apel dan stroberi. Setelah itu mampir juga ke Bakpao Telo, tapi saya beli kerupuk apel dan kerupuk kentang udang. Alhamdulillah setelah itu menuju kota Sidoarjo dengan lancar, tanpa macet. Alhamdulillah.

Pulang dari Batu, karena laper luar biasa, saya makan sebentar di Warung Cak To. Saya pesan koloke dan teman saya pesan capjay goreng yang dua-duanya enak banget. Setelah sampai rumah, saya sudah gak kuat ngapa-ngapain. Cuman bersihin makeup, ganti baju dan tidur.