Menyesali kamu.

Banyak orang yang mengatakan bahwa tidak perlu menyesali apa yang sudah berlalu. Yang lalu biarlah berlalu. Ah. Saya pikir apakah harus begitu karena pada dasarnya saya manusia biasa, saya sering sampai pada momen dimana saya tiba-tiba teringat hal-hal yang menyakitkan yang sudah berlalu. Seketika itu saya serta merta merasa sangat menyesal. Banyak hal yang saya sesalkan ketika berhubungan dengan kejadian tahun kemarin. Ketika rasa sesal itu muncul, saya pasti juga akan menitikkan air mata. Sedih? Iya. Kecewa? Iya.



Penyesalan ini memang tidak akan mengubah apapun. Hanya akan membuat saya terdampar dalam rasa sedih. Hanya saja saya tidak bisa menghindari itu ketika itu tiba-tiba datang. Karena jelas memori itu masih sering datang. Menyakitkan sekali.



Kejadian ini memang berlangsung bertahap hingga satu tahun penuh saya berurusan dengan hal-hal seperti ini. Saya tidak suka seperti ini. Saya tidak suka terlibat dengan hal-hal macam ini. Saya menyesali kenapa harus bertemu denganmu. Saya menyesali kenapa tidak menyadari kalau semuanya hanya permainan sedangkan pernah disatu waktu dia benar-benar meyakinkan saya kalau semuanya nyata. Saya menyesali setiap momen kita bersama dan melibatkan dia dalam hidup saya dan saya juga menyesali kenapa dia melibatkan saya dalam hidupnya. I hate that.



Yang membuat saya semakin bersedih adalah ketika saya menyadari bahwa dia sama sekali tidak merasa bersalah dan mungkin tidak menyesal memperlakukan saya seburuk itu. Saya tidak tahu ia menganggap saya sebagai manusia yang berperasaan atau bukan. Kalau saya bilang saya sudah mengikhlaskan semuanya, memang benar adanya. Namun tidak lantas luka dihati saya langsung hilang. Ia masih ada ditempatnya. Kembali segar ketika saya tiba-tiba menangis mengingat hal-hal kecil yang sudah dilewati bersama. Luka itu masih ada disana. Iya benar. Akan ada disana selamanya.



Apalagi yang bisa saya lakukan?

Saya sudah diam. Saya sudah menjauh. Saya sudah keluar dari kehidupan dia. Langkah yang saya ambil memang cukup ekstrem karena saya benar-benar tidak bicara dan tidak berhubungan lagi dengan dia. Sekarang bila ditanya apakah masih sayang? Iya. Saya masih menyayanginya. Meskipun dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Lalu apakah salah bila saya masih menyayanginya? Karena saya serius dari awal dan tidak pernah bermain dengan perasaan orang. Maka perasaan itu tidak akan mudah hilang. Salahkah bila saya masih cinta? Toh yang bisa saya lakukan hanya menuliskan perasaan saya lewat tulisan. Kenapa harus bingung dan mengurusi saya? Toh dia sudah memilih dan juga kamu yang sudah dipilihnya. Bukan saya. Kenapa masih sibuk mengurusi saya? Apakah saya juga salah punya perasaan seperti ini?


Keterlaluan sekali kalian ketika kalian berdua sibuk menyalahkan saya atas perasaan yang saya miliki. Masing-masing berkacalah, kenapa ini bisa terjadi.

Comments

Popular Posts