Berbagi Pengalaman Menulis
Menulis itu
sudah menjadi bagian dari hidup saya. Sejak kecil saya sudah menulis diary dan
sampai sekarang diary itu masih saya simpan meskipun tidak pernah say abaca lagi.
Maluuu.. banyak cerita soal cinta monyet dan banyak lainnya. sewaktu SMP, saya
cukup sering mendapat hadiah dari mengirim kuis di majalah remaja yang kuisnya
mengenai pendapat pembaca tentang beberapa hal. Saya dapet hadiah sepatu, paket
skin care, kalkulator, dan lain-lain. Saat SMA, saya aktif di ekskul karya
tulis ilmiah remaja. Hihihi.. Karena ekskul ini, saya banyak sekali belajar
menjadi peneliti dan mengasah jiwa kewirausahaan saya. Saya ingat karya tulis
ilmiah milik kelompok saya sempat menjadi nominasi lomba KIR tingkat SMA di
Universitas Brawijaya. KIR itu mengenai pemanfaatan daun waru sebagai pengganti
ragi dalam pembuatan tempe.
Sebenarnya saya
ingin bergabung di majalah dinding sekolah. sayangnya majalah dinding ini baru
aktif saat saya kelas tiga dan majalah dinding yang dibuat bukan dihasilkan
dari wawancara dan mencari data di lapangan, namun saat itu hanya menggunting
artikel dari majalah yang sudah ada. Pernah saya mengirimkan tulisan saya, tapi
tidak dimuat di sana. Sayang sekali. Selama SMA saya rajin menulis puisi dan
cerpen. Hihihi. Kadang kalau inget cerpen jaman saya SMP-SMA rasanya
gimanaaaaaaa gitu. Khas ABG yang menye-menye. Beberapa kali saya mengirimkan
karya saya ke majalah, kira-kira sudah ditolak belasan kali dan akhirnya
dimuat. Senangnya dapet duit 150ribu. Momen dimana saya semakin yakin untuk
menjadi penulis adalah ketika SMP, saya membuat cerpen dan saya minta pendapat
salah satu teman. Eh ternyata dia suka dan katanya sampai menangis. Huahahahaa.
Kalau dulu saya akan sangat senang dengan reaksi teman saya, tapi sekarang saya
berpikiran kalau teman saya itu sedang sensitive saat baca cerpen saya. Bukan
karena cerpen saya bagus dan menyentuh hati.
Saat SMA,
saya pengen sekali bisa bikin buku kumpulan puisi, tapi rasanya kok tidak
mungkin kesampaian. Yah sudahlah. Akhirnya saya berganti haluan dan mulai
serius menulis novel. Kira-kira ada dua novel yang sudah saya selesaikan dan
dua-duanya ditolak penerbit. Arghhh. Nulis lagi dari awal, mencoba menciptakan
konflik yang bagus dan yang bisa menginspirasi orang banyak. Susaaaahhh. Menulis
novel butuh konsistensi. Sampai sekarang ada beberapa cerita yang masih harus
dirampungkan.
Baru kesampaian
bisa nulis berita di bangku kuliah. Saat kuliah sempat bergabung di dua
organisasi pers mahasiswa. Saya banyak belajar menulis dan bertemu dengan
orang-orang yang menarik dari kedua organisasi ini. Paling menyenangkan ketika
saya mendapat kesempatan mewawancarai seorang teman yang kebetulan seorang
transgender. Saya ketika itu ingin menulis tentang sesuatu yang berbeda, saya
ingin menyoroti mengenai kehidupan seksualnya tapi sepertinya gagal. Bukan gagal
menggali informasi tapi gagal menuliskannya. Saya sendiri kurang puas dengan
hasilnya ketika itu.
Wawancara yang
saya lakukan ini memang pantas saya lakukan dengan mengorbankan ujian tengah
semester mata kuliah Komunikasi Antar Pribadi. Dan gara-gara tidak ikut ujian,
saya dapet nilai C. pada dasarnya, saya kenal dengan teman transgender ini dan
wawancara itu berlangsung lancarrrr dan memuaskan. Banyak sekali hal baru yang
saya ketahui dan dia sangat terbuka pada saya. Saya mengingat setiap informasi
yang dia berikan sampai saat ini. Menjadi wartawan itu menyenangkan sekali. Cara
pandang kita akan menjadi lebih luas dan paradigm kita akan lebih terbuka. Samalah
seperti lensa kacamata, kadang kita harus mengganti lensa dan barulah saat itu
kita tahu makna yang sesungguhnya.
Untuk saat
ini, saya ingin membuat scenario sinetron. Tahu sendiri kan kalau sinetron kita
tidak banyak menginspirasi dan memberikan pemaknaan dan pendewasaan cara
berpikir penontonnya. Saya ingin sekali menciptakan sinetron yang ringan namun
menginspirasi, mendewasakan dan mencerdaskan penontonnya. Saya terinspirasi
series dari Amerika yang sangat beragam inti ceritanya. Tidak hanya mengenai orang
kaya dan orang miskin, orang jahat dan orang baik dan tiap episode Cuma nangissssssssssss
terussssss. Saya akan belajar menulis scenario. Semangat!!!!!
can't wait to read your script...
ReplyDeletexoxo