College Guide, Tips Untuk Mahasiswa Baru (dan Lama) : Kos atau Kontrak?
Yihaaaa.. siapa
yang sudah ga tahan pengen ngampus? Siapa yang sudah penasaran gimana rasanya
kuliah? Hihihi.. buat yang baru lulus SMA dan Alhamdulillah keterima seleksi
perguruan tinggi pasti sudah sibuk nyari kos dan lain-lain.
Merasakan sebuah
fase dimana kita bisa memiliki tanggung jawab penuh atas hidup kita dan menjadi
salah satu gerbang menuju kedewasaan pastilah menjadi hal yang ditunggu-tunggu.
Mempersiapkan diri menjadi mahasiswa memang sangat menyenangkan karena saking
antusiasnya kadang kita lupa poin-poin penting. Saya dulu agak repot sih karena
semua saya atur sendirian tanpa bantuan orang tua. Jadi kalau saya boleh
bilang, untuk awal-awal sih mending minta antar dulu sama orang tua atau sama
orang yang lebih tua.
Yang pertama
adalah masalah tempat tinggal. Kalau yang sudah punya rumah di kota tersebut
yah syukur Alhamdulillah. Tapi kalau yang tidak punya. Artinya kita harus cari
tempat kos atau kontrak rumah. Kalau bagi saya, yang sudah pindah kos sebanyak
5 kali selama masa kuliah, mencari kos itu seperti nyari soulmate. Hahaha. Masa-masa
awal lebih baik cari kamar kos karena lebih praktis. Kontrak rumah itu menurut
saya tidak begitu sesuai dengan cara hidup saya. Hahaha. Dibilang lebih mahal
atau lebih murah juga tergantung luas rumahnya dan lokasinya. Tapi sebagus
apapun dan semurah apapun, mungkin saya akan tetap memilih nyewa kamar kos. Karena
kebanyakan kontrak rumah tidak menyediakan perabot rumah tangga dan jadwal
bersih-bersih akan diserahkan ke penghuni rumah (meskipun kita tetep bisa hire
pembantu sih), ujung-ujungnya saya rasa akan berat diongkos.
Mencari kamar
kos itu susah. Dulu sih, saya punya beberapa criteria untuk memilih kamar kos
yang sesuai. Setidaknya walaupun tetangga kamar kos kita (misalnya, ternyata)
luar biasa menyebalkan, kamar kita masih bisa dihuni dengan nyaman.
Yang pertama
adalah sinar matahari. Saya selalu mencari kamar kos yang ada jendelanya. Hahaha.
Kalau bisa yang gede. Atau kalau tidak ada jendela, setidaknya sinar matahari
bisa masuk ke area kamar kita.
Yang kedua,
air. Coba periksa di kamar mandi apakah air yang keluar bersih atau kotor. Dari
pengalaman awal ngekos, air kamar mandi berwarna kuning dan terpaksa ngungsi mandi
ditempat kos temen. Arghh repotnya!!
Yang ketiga,
adalah jam malam. Yup. Meskipun saya jarang keluar kos sampai diatas jam 10
malam. Saya tetap butuh kos yang menyediakan duplikat kunci pagar untuk setiap
individu yang tinggal disana. Karena sewaktu-waktu, saya punya kesibukan dan
diharuskan pulang larut malam, saya tidak akan kerepotan.
Yang keempat,
strategis. Strategis dari kampus. Strategis dari tempat makan. Strategis dari
akses ke jalan raya utama.
Yang terakhir
adalah perabotan di dalam kamar. Perabot yang paling penting ada di dalam kamar
adalah tempat tidur dan kasurnya, lemari pakaian dan meja belajar. Ada beberapa
tempat kos yang tidak menyediakan keempat elemen itu. Di tempat kos saya yang
ke empat, saya tidak dapat tempat tidur. Jadi Cuma ada kasur di lantai. Boleh saja
sih, asal tidak ada hewan-hewan nakal macam kecoak dll.
Bagi saya
kelima criteria diatas haruslah jadi persyaratan utama. Ada beberapa
persyaratan tambahan, misalnya kebersihan, adanya dapur, area menjemur, parkir
mobil/motor dan lain-lain. Semua tergantung kebutuhan sih dan juga keadaan
ekonomi. Ada beberapa kos yang memang menyediakan banyakkkk sekali fasilitas
yang memanjakan. Misalnya adanya fasilitas laundry, air hangat, AC, kamar mandi
dalam dan lain-lain. Semuanya kembali ke kemampuan orang tua masing-masing. Hanya
saja, kalau menurut saya, lebih baik kos ditempat yang sedikitttttt di bawah
kemampuan dengan segala kerepotan dan hiruk pikuk seorang mahasiswa. Asaaaaalllll
kita tetap merasa nyaman. Karena uang sisa untuk sewa kos bisa di save untuk keperluan
dan tugas-tugas kuliah dilain waktu dan dimasa mendatang.
Selamat mencari kos!!!
Comments
Post a Comment