Interview Beasiswa Turki
Sebelum
berperang kita harus mempersiapkan strategi. Itu pasti! Dan hal inilah yang
saya lakukan. Maka sebelum berangkat interview yang pemberitahuannya kurang
lebih seminggu sebelumnya, saya mempersiapkan pengetahuan dan prediksi
pertanyaan serta jawaban yang sekiranya akan meyakinkan pewawancara. Termasuk
juga cara menjawab pertanyaan yang tidak bisa saya jawab. Alias ngeles yang
elegan. Hahaha. Oh iya, ingat-ingat juga apa yang dulu kita tulis di form
pendaftaran beasiswa, statement of purpose, motivation letter, atau sejenisnya.
Lebih kurang
ada dua puluhan pertanyaan prediksi yang saya siapkan dari yang biasa muncul di
wawancara (hasil browsing) dan pertanyaan-pertanyaan yang diluar topik mengenai
pendidikan. Misalnya :
- Kenapa memilih fakultas A?
- Kenapa memilih universitas B? ini berlaku bagi beasiswa yang mengharuskan kita untuk memilih universitas tertentu.
- Kenapa memilih negara C? ini yang paling banyak muncul. Probabilitasnya besar. Hehehe. Jadi bagi yang akan wawancara silahkan mempersiapkan jawabannya.
- Apakah anda pantas mendapatkan beasiswa ini?
- Apa yang bisa anda tawarkan pada kami?
- Apa rencana anda setelah lulus dari beasiswa ini?
- Bagaimana cara anda beradaptasi di lingkungan baru?
- Apakah hobi anda?
- Apa kesalahan terbesar yang anda lakukan dalam hidup.
Dan
sebagainya. Banyaklah pokoknya.
Sesampainya
di kedubes saya bilang ke satpam perihal wawancara dan akhirnya disuruh masuk.
semua barang bawaan ditinggalkan di pos satpam sekaligus handphone kita.
Setelah mengisi buku tamu, yang ternyata daftar nama orang yang diwawancara
sudah lumayan banyak, saya masuk dengan membawa dokumen yang dibutuhkan. Saya
membawa semua sertifikat dan diploma dan transkrip nilai saya dari SD sampai
kuliah. Udah satu bendel map saya tunjukkan pada pewawancara. Oh iya saya
selipkan CV dalam bahasa inggris dan kurikulum dari fakultas yang saya ingin
ambil di universitas yang saya pilih. Pokoknya dilihat ga dilihat, itu urusan
belakangan. Yang penting saya ingin menunjukkan siapa diri saya, apa kesibukan
saya selama kuliah dan ingin menunjukkan bukti tertulis untuk meyakinkan
pewawancara bahwa saya orang yang tepat. Hoho
Saya
menunggu lumayan lama juga sih dari jadwal yang tertera di undangan. Tapi at
least dapet kesempatan ngobrol dengan beberapa kandidat yang jauuuuh lebih
berprestasi, lulusan universitas yang lebih bagus dan lebih muda dari saya.
Hiks. Udah sempet kendor tuh semangat saya. Udahlah. Saya harus tetap maju.
Bukankah ini yang sudah saya rencanakan dan impikan dari dulu? Orang boleh
pinter, tapi tetap akan kalah dengan orang-orang yang punya luck. Saya berdoa
saja selama menunggu berharap keberuntungan ada di pihak saya. Amin.
Sewaktu nama
saya dipanggil. Saya masuk ke ruangan yang berisi tiga orang, satu perempuan
dari Indonesia, dua laki-laki dari Turki. Sempat sebelum masuk, saya menanyakan
ke kandidat yang sudah diwawancara, apa saja pertanyaan yang diajukan. Hiiihhh
asli jadi keder. Apalagi ada pertanyaan tentang kondisi politik yang terjadi
antara Turki dan Suriah. Saya ga browsing soal itu lebih detail. Makin degdegan
aja. Ya Allah. Pasrah aja deh.
Pertama,
saya disuruh memperkenalkan diri. Saya memperkenalkan diri dengan setenang
mungkin. Setelah selesai pertanyaan pertama muncul dan tidak sesuai prediksi
adalah tolong ceritakan tentang thesis anda? Saya tidak memprediksikan ini
karena saya mengira akan justru disuruh menjelaskan mengenai penelitian yang
ingin saya ambil nanti saat S2. Ya sudah saya jelaskan sebisa mungkin. Karena
si pewawancara tidak tahu FPI itu apa dan dengan bahasa inggris belepotan pula.
Pertanyaan kedua adalah sesuai prediksi yang tak lain dan tak bukan adalah
kenapa anda memilih Turki? Saya sudah mempersiapkan jawaban yang berhubungan
dengan bagaimana universitas di Turki sudah mampu bersaing dengan universitas
lain, kualitas pendidikan yang semakin baik, dan lain-lain. Tapiiii saya tidak
menjawab seperti itu. Aneh! Hahaha. Saya justru menjawab bahwa saya punya teman
di Bursa dan dia menceritakan tentang Turki pada saya dan saya tertarik untuk
datang ke negara yang terletak di dua benua ini. Intinya seperti itu. Jadi bawa-bawa
orang yang namanya tidak boleh disebut. Hihihi.
Pertanyaan
ketiga juga termasuk pertanyaan di luar prediksi. Saya hanya memprediksikan
akan muncul pertanyaan mengenai buku favorit saya, namun yang muncul adalah
buku apa yang saya baca saat ini? Ini diluar prediksi tapi gampang dijawab. Yah
saya jawab kalau saya sedang membaca buku George RR Martin dari Song of Fire
and Ice series yakni Dance With Dragons. Pertanyaan keempat lebih diluar
prediksi lagi, yaitu apa arti nama anda? Awalnya pewawancara bilang, kalau nama
saya susah dilafalkan oleh orang Turki lalu ujungnya nanya arti nama saya.
Hehehe. Ya saya katakan sejujurnya. Dan akhirnya terjadi percakapan tentang
menamai anak dengan nama bulan seperti yang biasa dilakukan orang Indonesia.
Sudah. Empat
pertanyaan saja. Saya juga sempat heran dan menganga. Cuma segitu? Okeh.
Akhirnya saya keluar dan mulai berpikir soal kekurangan saya dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan tadi. Saya menarik kesimpulan dari interview ini adalah
kejujuran. Saya sempat mengutarakan kekecewaan pada teman saya soal jawaban di pertanyaan
kedua. Tapi saya pikir lagi, ya memang alasan itulah yang sebenarnya. Saya
tidak bisa bilang interview saya ini sukses atau tidak. Kalau saya memang
berjodoh dan ditakdirkan sekolah S2, insya Allah saya lolos. Saya sedang
menunggu hasil akhir pengumuman yang keluar kalau tidak salah antara
September-Oktober. Kalau memang Allah mentakdirkan lain, yah setidaknya tulisan
saya bisa jadi pembelajaran bagi siapa saja yang akan wawancara beasiswa.
Comments
Post a Comment