(Recommended) Good Books For Teenager
Menjadi remaja adalah satu tahapan dalam
hidup kita yang harus kita lewati untuk menjadi manusia dewasa. Maka dari itu,
bisa saya bilang menjadi remaja adalah tahapan yang sulit, meskipun tahapan
menjadi dewasa lebih sulit dari itu. Menjadi remaja saya katakana sulit karena
itu merupakan persimpangan dari masa anak-anak yang masih manja dan cenderung
gegabah atau bahasa kerennya sangat reaktif ke masa dewasa yang menuntut kita
untuk mengemban tanggung jawab dalam mengambil keputusan dalam hidup kita.
Saya sejujurnya menghadapi juga masa
sulit itu. Misalnya masalah yang bermunculan dalam keluarga, saudara, pertemanan,
hubungan emosional dengan lawan jenis, pendidikan dan lain sebagainya. Terkadang,
pada masa remaja inilah, kita banyak berkonflik dengan orang tua. Benar gak? Saya
sih banyak adu argumen dengan mama saya sewaktu remaja. Terlebih saya adalah
anak pertama, yang pastinya menjadi pengalaman pertama mama saya menghadapi dan
membesarkan anak usia remaja beberapa tahun yang lalu. Saya rasa saya bisa
bilang mama saya berhasil melewati fase itu dengan baik, begitu pula dengan
saya. Ketika saya sekarang berumur 25 tahun dan melihat ke belakang, hampir tidak
ada penyesalan dalam hidup saya.
Menurut saya ada tiga hal yang sangat
penting dalam melewati fase remaja yakni Orangtua, Teman dan agama. Dengan karakter
remaja yang akan sering tidak sepaham dengan orangtua dalam hal kebebasan, maka
penting untuk memiliki teman yang baik. Siapa bilang kita tidak boleh
pilih-pilih teman? Saya rasa kita harus pilih-pilih teman. Kita saja sangat
selektif memilih produk kecantikan wajah kita, masa kita tidak super selektif
dalam memilih teman yang mana akan mempengaruhi kecantikan hati dan pikiran
kita. Super selektif disini tidak dalam artian criteria yang tidak masuk akal. Misalnya
kita tidak berteman dengan si A karena dia miskin. Ini yang saya maksud dengan
tidak masuk akal. Ketika dua hal diatas yaitu orang tua dan teman tidak bisa
mendampingi dan mendukung masa remaja kita, saran saya larilah pada agama kita
masing-masing. Kalau kata orang, Tuhan itu seperti pohon besar yang rindang. Karena
Tuhan adalah tempat kita berteduh dan mengadu.
Karena saya suka membaca dari dulu, maka
ada beberapa buku yang sedikit menolong saya dan melengkapi pertumbuhan saya
dari remaja menjadi manusia yang berproses menjadi dewasa. Buku ini bukan
buku baru, saya hanya memberikan masukan dan saran saja. Buku pertama adalah 7
habits of highly effective teens karangan Sean Covey. Saya rasa ini buku wajib
yang harus dimiliki dan dibaca oleh remaja. Buku ini menjelaskan secara tegas
dengan disertai contoh mengenai bagaimana menjadi seorang remaja yang
berprinsip. Bagaimana mengatasi sifat reaktif remaja yang muncul. Dan yang
paling saya sukai adalah bagaimana menempatkan diri dalam situasi win/win dan
bagaimana cara memprioritaskan sesuatu. Misalnya dengan mengetahui prioritas
dalam hidup kita, kita akan bisa mengambil sikap dan berani menolak maupun
menerima sesuatu. Favorit saya lagi adalah ketika Sean Covey mencontohkan
Socrates mengajarkan pada anak muda tentang pentingnya belajar dan bahwa dalam
hidup ini ada harga yang harus dibayar siapapun mereka. Paket lengkap untuk
menemani pertumbuhan remaja yang sangat labil adalah buku ini. Very recommended!
Buku kedua adalah The Puberty Book karangan Wendy Darvill dan Kelsey Powell. Buku ini lebih menerangkan mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh kita, misalnya suara yang membesar, tumbuhnya rambut dibeberapa tempat, menstruasi dan lain-lain. Meskipun ada sedikit penjelasan mengenai panduan hidup sebagai manusia sosial. Buku ini mengupas tuntas dah pokoknya. Hihihi. Sampai saat ini saya juga tidak tahu bagaimana orang tua mengajarkan tentang pendidikan seks pada anak. Saya sendiri juga tidak bisa membayangkan bagaimana saya menjelaskan hal itu pada anak saya suatu saat nanti. Nah, saya bisa katakan saya dapat pendidikan seks dari buku ini. Pokoknya dijelaskan apa itu Himen, Labia mimora, labia minora, fraenulum, smegma, caesarean, Chlamydia daaaaannn lain sebagainyaaaa. Dalam buku ini dilengkapi gambar-gambar yang sedikit vulgar tapi itu akan menjadi pengetahuan kita untuk mengenal diri kita sendiri. Tetaaaappp dengan catatan bahwa buku ini ditulis dan diedarkan di luar negeri dan diterjemahkan ke bahasa, maka ada beberapa nilai, norma dan beberapa hal yang tidak sesuai dengan apa yang kita anut. Sedikit tapi. Hehehe. Masih tetap recommended kok!
Buku ketiga adalah It’s My Life, Diary
Plus Buat Remaja karangan Tian Dayton. Buku ini juga recommended banget untuk
remaja. Buku ini lebih mengutamakan sebagai buku yang menfasilitasi remaja agar
berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Bahasa komunikasinya, intrapersonal. Jadi
buku ini bagus sekali untuk menjadi jembatan remaja untuk mengenal siapa
dirinya, menemukan, mengenali dan memahami diri sendiri. Karena didesign
seperti buku diary, maka didalamnya terdapat pertanyaan-pertanyaan bimbingan
yang harus diisi. Selain itu buku ini juga mengajarkan remaja agar berani
mengakui perasaan, mengekspresikan semuanya.
Selamat melewati masa remaja yang sangat singkat namun sangat menentukan kehidupan kita selanjutnya. Jangan sia-siakan masa remaja dengan menjadi remaja yang memuja hedonisme dan tidak peka terhadap lingkungan. Happy reading!
Comments
Post a Comment