Ramadhan Series : Menjadi Panitia Buka Bersama

Bulan puasa apalagi kalau sudah dekat dengan hari raya idul fitri maka tak bisa lepas dengan tradisi buka bersama. Entah buka bersama dengan teman SD, TK, SMP, SMA, kuliah, temen les, temen seekskul, sampai temen se UKM di kampus. Hahahaha. Pokoknya silaturahmi nomer satu lah!

Tapi datang dan menghadiri acara buka bersama tidak semudah merencanakannya. Believe me! Tidak banyak yang tahu, tidak banyak yang mau dan tidak banyak yang berkesempatan menjadi panitia terlebih lagi kadang banyak juga yang tidak peduli dengan posisi ini. Pokoknya tinggal dateng, bayar iuran, dan makan lalu pulang. Ahhhh.
Menjadi panitia buka bersama juga susah susah gampang. Bukan gampang gampang susah. I mean it’s hard. Ada beberapa catatan yang bisa saya bagi untuk siapa saja yang akan menjadi atau sudah menjadi panitia buber.

Memilih panitia. Menjadi panitia artinya adalah mau bersusah payah dan jadi seksi sibuk dalam kesuksesan sebuah acara buka bersama. Mulai dari menentukan tanggal yang akan memakan waktu cukup panjang. Survei tempat dan lain sebagainya. Jadi dibutuhkan orang yang benar-benar stay di kota asal atau daerah yang ditunjuk dan yang paling penting, dia paling punya sedikit kerjaan dibanding yang lain. Selain itu menjadi panitia haruslah orang yang benar-benar dipilih oleh orang banyak sehingga legitimasinya diakui. Ciahhhhh. Buber aja sampe masalah legitimasi. Tapi itu memang bener sih, selama legitimasinya diakui maka segala kebijakan akan diterima. Bukan malah jadi sampah dan masuk kuping kiri keluar kuping kanan.

Menentukan tanggal. Ini bagian paling susah, menurut saya. Apalagi kalau anggota yang diajak buka bersama suka ribet sendiri, ga mau diatur dan berdomisili jauh dari daerah asal. Menyamakan tanggal bagi setiap anggota adalah tidak mungkin. Jadi usahakan saja buber diadakan di tanggal dan hari dimana pada saat itu anggota banyak yang datang. Secara teori sih gampang. Prakteknya? Hadeuh ribet. Intinya sih sabar saja dan perbanyak komunikasi. Maksimalkan semua cara, mau pake social media, sms atau telpon.

Survey dan booking tempat. Menentukan tempat juga penting. Jangan sampai tempatnya itu itu terusss. Bosen. Namun dengan menu yang variatif dan harganya affordable. Sesuailah dengan kantong. Penentuan tempat ini juga dipengaruhi oleh besarnya iuran sih. Tapi kalau anggota sudah pada kerja, besar kecilnya iuran ga begitu masalah. Kalau masih SMA atau kuliah, ya tidak segampang orang yang sudah kerja. Dari cerita kakak saya yang juga jadi panitia buber, anggotanya sudah pada kerja, tapi tidak mau keluar uang lebih untuk buka bersama. Jadi intinya disesuaikan saja. Karena yang terpenting adalah kebersamaan dan silaturahmi nya. Satu hal lagi yang jadi pertimbangan bagi saya menentukan tempat buber adalah ketersediaan dan kenyamanan musholla biar kita nanti nyaman untuk sholat maghrib.

Semua keribetan itu akan terkalahkan dengan keinginan bersilaturahmi. Dukungan anggota yang bukan panitia juga akan sangat membantu. Yang lebih penting adalah sifat dan sikap kooperatif dari semua pihak akan membuat semuanya menjadi lancar.

Semoga sukses.

Comments

Popular Posts