Sprinkle Of September : (Bukan) Tentang Mimpi
Saya
bermimpi. Mimpi yang cukup menyenangkan bagi saya karena dalam mimpi itu saya
mengadakan syukuran, entah untuk apa, dan mengundang beberapa teman untuk
datang. Saya ingat wajah teman-teman dan sahabat saya dari SMA datang. Rumah jadi
ramai. Saya ingat mama saya memasak rending untuk ‘syukuran’ itu. Saya tidak
menyangka kalau banyak yang datang sampai masakan yang disediakan mama saya
kurang.
Itu penggalan
mimpi saya. Saya teringat bahwa sebelum papa saya meninggal. Beliau juga
bermimpi tentang rumah yang berada dalam keadaan ramai dan banyak orang
berkumpul. Saya tidak mau menggeneralisasikan mimpi-mimpi. Dan saya juga tidak
mau terlalu percaya mimpi karena tidak baik dan dilarang oleh agama, setahu
saya.
Pernah satu
ketika, adik saya bermimpi giginya copot. Dan tidak hanya satu atau dua kali,
tapi tiga kali. bermimpi kalau gigi copot itu pertanda buruk. Dan ternyata
benar, bahwa beberapa hari atau minggu (kalau tidak salah ingat), nenek saya
meninggal. Saya juga berusaha untuk tidak mempercayai mimpi tapi terkadang hal
semacam ini terjadi.
Kata orang
mimpi itu pertanda tiga hal yaitu bunga mimpi yang artinya bisa saja
dipengaruhi oleh apa yang terjadi pada siang hari, yang kedua adalah apa yang
kita idam-idamkan atau inginkan yang masih terpendam dan belum kesampaian. Yang
ketiga adalah ketakutan-ketakutan kita.
Lalu waktu
sore hari tadi, saya bertanya pada mama saya apa arti mimpi saya tadi. Kata mama
saya itu pertanda jelek. Sepanjang sore saya tidak bisa menjaga mood di titik
aman. Saya berusaha dari sore berpikiran positif. Berusaha di bulan September
ini saya akan menjaga perasaan saya dengan stabil meskipun apapun yang terjadi
nanti.
Malam ini,
saya mendapat kabar yang tidak menyenangkan. Cukup untuk membuat saya berhenti
sejenak dan menangis. Menangisi hidup saya.
Sungguh September
ini menjadi amat sangat berkesan bagi saya. Selain tahun ini saya akan menjadi
manusia dengan usia ¼ abad, jalan hidup saya ditentukan pada bulan ini di tahun
ini. Hari ini masih hari keempat, masih banyak hari yang tersisa bulan ini dan tahun ini. Saya tidak ingin bulan ini menjadi bulan yang buruk bagi kehidupan saya sama ketika ulang tahun saya yang ke 22. Saya ingin mengingat bulan ini sebagai bulan yang memberikan saya pelajaran hidup yang tidak akan saya dapatkan dimanapun.