Sprinkle Of September : My Story of Soaping

Hello there!
Sebelum memulai membuat sabun mandi sendiri. Otomatis kita harus membeli dulu bahan apa yang dibutuhkan untuk membuat sabun mandi. Yang pertama kali kita harus lakukan adalah, kita pergi ke toko kimia yang menyediakan bahan kimia pembuat kosmetik (untuk bahan yang lebih rumit, seperti castor oil, beeswax, dll) atau ke toko kimia biasa (bila kita menginginkan bahan yang sederhana, seperti minyak jagung, minyak kelapa, dll) yang bisa menyediakan bahan yang kita inginkan.

Yang kedua adalah kita harus menyediakan peralatan keselamatan yang berguna melindungi kita dalam proses kimiawi ini. Kita membutuhkan kacamata alias goggles, sarung tangan dan masker. Hal ini wajib dilakukan! Yang wajib diketahui lagi adalah jangan pernah menuangkan air ke dalam NaOH dan jangan menggunakan peralatan yang terbuat dari aluminium. Ketika akan membuat sabun gunakan peralatan khusus dan jangan gunakan peralatan yang sama dengan yang kamu gunakan untuk makanan.

Adik saya pernah mempergunakan soda api dalam pembuatan tas daun mangga. Dia tidak menggunakan sarung tangan, masker bahkan kaca mata. Tangannya terasa panaaaaasssssss dan gataaalllllllll. Campuran air dan NaOH menghasilkan gas yang tidak baik jika dihirup, jadi gunakan masker yah. Lalu adik saya juga mempergunakan panci aluminium ketika itu. Dan setelah digunakan panci itu menipis dan bocor, hal ini karena NaOH bersifat korosif terhadap aluminium. Jadi hati-hati ketika berhubungan dengan bahan kimia.

Bahan yang dipakai untuk membuat sabun mandi sangat beragam. Mau yang ada unsur hewani atau dari tumbuh-tumbuhan. Tergantung selera. Saya bukan pembuat sabun professional yang sudah berjuta-juta kali bikin sabun. Setidaknya saya pernah membuat beberapa kali dan beberapa kali pula gagal dan ingin berbagi apa yang sudah saya lakukan. Dari asumsi saya sih, karena saya tidak menggunakan thermometer untuk mengukur suhu NaOH saat dicampurkan ke dalam campuran minyak. Ahhh..

Intinya sabun berbahan dasar dari minyak/lemak yang bisa kita dapatkan dari nabati ataupun hewani. Bahan dasar yang biasa saya pakai adalah minyak jagung, minyak kelapa dan minyak sawit. Karena ketiga bahan itu lebih mudah didapatkan. Beberapa orang mungkin menggunakan avocado oil, castor oil, jojoba oil, olive oil, beeswax, avocado butter, canola oil dan banyaaaaakkkk lainnya. Namun setiap minyak memiliki sifat kimiawi sendiri ketika digunakan sebagai sabun mandi.

Setelah kita mendapatkan semua bahannya. Kita mulai deh campur-mencampur. Waittttt resepnya?? Resep membuat sabun biasanya saya agak ngawur dan bereksperimen sendiri. Untuk jumlah NaOH saya biasanya memanfaatkan lye calculator yang ada di internet. Kalau belum pernah tahu silahkan googling dengan keyword lye calculator. Insya Allah akan membantu. Tetapi ingat kalimat di atas, bahwa setiap minyak memiliki sifat kimia sendiri ketika digunakan sebagai sabun. Misalnya untuk castor oil biasanya tidak dipakai dalam campuran lebih dari 7% karena akan membuat sabun menjadi lebih lembek.

Karena setiap minyak memiliki saponification value yang akan menentukan seberapa banyak NaOH yang dipakai untuk menjadikan 1 gram minyak menjadi sabun (kurang lebih begitu). Jadi saya sarankan manfaatkan lye calculator dan ikut dalam forum orang-orang yang suka bikin sabun.

Setelah menentukan minyak yang dipakai, lalu silahkan menggunakan lye calculator untuk menghitung banyaknya NaOH yang seharusnya dipakai kedalam campuran minyak. Setelah suhu NaOH+air didiamkan sampai pada suhu tertentu, campur dengan minyak. Aduk sebentar dengan sendok selanjutnya gunakan mixer (atau blender). Hati-hati terciprat campuran minyak dan soda api tersebut. Aduk sampai mengental. Lalu tambahkan pewarna dan pewangi. Kalau untuk pewangi biasanya saya menggunakan pewangi yang dijual di mall-mall itu. Hehehe. Kalau untuk pewarna, saya menggunakan pewarna makanan tapi untuk yang ini saya ingin menelusuri lebih lanjut lagi. Kemudian aduk sampai rata.

Tuangkan ke cetakannnnnnnn.

Nah, saya pernah beberapa kali membuat dan entah kenapa adonan tidak mengeras. Asumsi saya pada saat itu adalah karena cetakannya. Dua kali saya membuat adonan sabun, dan tetap tidak mengeras jika memakai cetakan tersebut. Padahal dengan adonan yang sama dan cetakan berbeda, sabun saya yang lain berhasil mengeras. Ahhh. Saya akan telusuri lebih lanjut soal ini. Hehehe.

Setelah dituangkan ke cetakan, tutup dengan plastic wrap yang dijual di supermarket. Lalu lapisi dengan handuk kira-kira 3-4 lapis. Diamkan sehari dua hari lalu lepaskan dari cetakannya. Kalau saya biasanya akan saya potong-potong dan saya letakkan di baki yang lebar setelah itu saya tutup kembali dengan plastic wrap dan handuk. Biarkan sampai 6-8 minggu baru bisa digunakan.

Selamat membuat sabun. Semoga pengalaman dan kegagalan saya bisa berguna untuk orang lain.

Comments

Popular Posts